Selamat datang di blog diaryku.....


24/06/2009

Cuti Olah raga

Seperti yang anda ketahui aku sedang menjalani kehamilan anak yang ketiga. Bukannya aku tidak mensyukuri keadaan ini,terus terang aku bahagia sekali dan berharap anak ketiga ini adalah anak laki-laki, karena kedua anakku yang terdahulu adalah cewe2 kece ( cie...mama yang pede ) tapi apa daya hobbyku dari jaman dahulu kala yaitu berolah raga jadi musti diredam dulu. Terutama kegilaanku terhadap bulutangkis.
Sempat aku nekat tidak menghiraukan peringatan teman-teman yang kawatir akan terjadi apa-apa dengan keadaan baby dalam perutku. Karena aku beranggapan berolah raga malah bermanfaat bagi perkembangan the jabang baby. Akhirnya teman2ku memaklumi dan malahan klo ada yang pengen turun selalu menghubungi aku karena akulah sang provokator, yang akan menghubungi smua anggota agar siap turun, dan jangan salah biarpun keadaanku berbadan dua jangan anggap remeh..karena aku masih menjadi lawan yang patut diperhitungkan.
Begitulah sampai usia kandungan 3 bulan aku masih aktiv bermain bulutangkis, sampai akhirnya aku memeriksakan kehamilan kepada seorang bidan ( aku tidak pede klo hrs memeriksakan diri ke dokter kandungan, karena rata2 dokter kandungan itu berjenis kelamin laki2 hiii..geli...) saat pemeriksaan semua fine dan ga ada masalah, dan ketika di USG semua kondisinya normal..fiuhhh lega rasanya itu berarti olah raga tidak berpengaruh terhadap kehamilan, dan aku dengan tenang tetap meneruskan hobbyku itu.
Tidak berapa lama itu berlanjut ketika sang bidan yang ternyata bidan tetap di posyandu tempat tinggalku yang notabene pengurusnya adalah teman2 ku smua dari penasehat yaitu bu RW sampai ketua posyandu mengadu kepada ibu bidan bahwa aku bandel masih terus bermain bulu tangkis padahal lagi berbadan dua. Ya sudah habis sudah aku diceramahi panjang lebar mengenai bahaya tetap melakukan olahraga berat dalam keadaan hamil. Dengan berat hati aku mengikuti saran sang bidan..tapi akibatnya teman2ku ikut cuti bermain bulutangkis karena tidak ada lagi orang yang memprovokasi mereka..dasar....Sekarang di sini aku sendiri melewati hari-hari sepi meski tanpamu..ouo..meski tanpamu raket dan cock..

13/06/2009

Resep Mertua

Sejak pindah ke rumah sekarang ini dari tahun 2002, aku tidak pernah mendapat air bersih. Pertama kali ngebor posisi di belakang rumah, air yang dihasilkan pertama kali bening tapi setelah didiamkan berapa lama berubah menjadi berkabut dan meninggalkan noda kuning di tempat penampungannya, dan juga di pakaian yang dicuci. Lama2 baju yang tadinya putih berubah menjadi kuning..
Setelah diusahakan supaya bisa menjadi bening tetap tidak bisa, akhirnya kami memutuskan untuk menggali lagi dengan posisi di depan rumah. Kami berharap mendapat air yang lebih berkwalitas. Setelah mengeluarkan sekian banyak uang tentunya kami berharap mendapat hasil yang maksimal, tapi apa daya ternyata air yang kami dapat tak jauh beda dengan galian yang pertama. Aku menjadi bingung karena tetangga sebelah kami mendapat air yang bersih dan bisa diminum dari awal digali. Sedangkan kami sudah dua kali ngebor tetap tidak mendapatkan air bersih, sedangkan jarak rumahku dengan tetangga sebelah tidak begitu jauh.
Demikianlah aku menjadi orang yang paling dirugikan dalam hal ini. Karena akulah tukang cuci di rumah ini. Dengan tenaga yang dikeluarkan, tidak sesuai dengan hasil yang didapat. Semua baju putih lambat laun berubah warna jadi kuning, sehingga aku trauma untuk membelikan anakku baju berwarna putih. Aku menjadi malu karena seragam anakku adalah yang paling kumal diantara teman2nya. Sedang suami bukannya mencarikan solusi malah berkesan menyalahkan aku yang ga becus melaksanakan tugas.
Pada puncak putus asa aku berada dalam keadaan stress tingkat tinggi ( dalam urusan cuci mencuci tentunya ) anakku yang nomor dua pulang dari rumah mbahnya alias mertuaku setelah beberapa hari menginap. Anakku memberi laporan," Ma liat donk baju kaosku da bersih dicuciin sama mbah". Setelah aku perhatikan memang bajunya menjadi lebih cerah dari biasanya. Segera aku telpon ibu mertuaku ingin mengetahui rahasianya.
Berikut cara-cara yang diajarkan oleh mertuaku mudah-mudahan ini bermanfaat bagi orang2 yang mempunyai masalah yang sama denganku.
  1. Pisahkan pakaian putih dengan yang berwarna
  2. Rendam pakaian putih dengan deterjen yang dicampur dengan pemutih sebanyak 3 tutup botol pemutih
  3. Sedang baju yang bewarna cerah cukup menambah pemutih 1 tutup botol saja
  4. Rendam pakaian putih agak lama dibanding yang bewarna
  5. Cucilah pakaian seperti biasa
  6. Setelah bilasan terakhir, rendamlah pakaian putih dengan larutan sitrun acid (bahan untuk membuat es buah ) sekucupnya, rendam selama 1 jam
  7. Setelah itu baru dibilas kembali
  8. Keringkan segera pakaian supaya noda air tidak sempat nempel dibaju
Demikianlah setelah aku mencoba cara-cara di atas akhirnya pakaian2 putih yang tadinya berubah warna jadi kuning sekarang sudah kembali ke warna asalnya bahkan lebih cerah. Alhamdulillah masalahku dalam urusan cuci mencuci telah mendapat jalan keluar, sekarang mencuci menjadi hal menyenangkan bagiku. Mudah2an bagi anda juga. Sekarang beli baju putih....siapa takut....Thanks to my mother inlaw..

12/06/2009

Mesin cuci ngadat


Begini dech...klo da jadi orang yang serba mandiri.Jadi klo ada yang rusak berusaha betulin sendiri. Sebenarnya ini da penyakit menahun..maksudku mesin cuci itu loh..kerjaannya si tiktik alias makhluk pengerat yang klo lapar akan menggigit apa saja termasuk kabel2 yang ada di dalam mesin cuciku. Da cape2 nyuci, giliran ngeringin apa daya itu mesin ga muter2, feeling mengatakan bahwa sang makhluk sialan itu da mulai beraksi lagi. Dari tadi da bolak balik aku bongkar tuch mesin cuci mengganti tali yang putus tetep tuch mesin ga muter2. sebeeeellll....Tapi apa daya mo marah sama siapa..sama si tiktik:?: orang shioku juga tikus..terpaksalah terima nasib.

Pelayanan termurah


Kemarin aku mencoba untuk memakai fasilitas puskesmas untuk USG anak ketiga, karena pengen mencari pelayanan yang murah...tetapi apa yang terjadi? Pertama aku harus ngantri untuk daftar baru selama 15 menit...setelah itu aku harus ke loket pendaftaran untuk mengambil karcis dan no antri itu memakan waktu sekitar 1 jam..untung aku membawa hp yang bisa fban so nunggu ga begitu terasa. Setelah itu di arahkan ke ruang usg yang nyampur dengan ruang periksa hamil, pelayanan KB dan imunisasi. Waduh..tempat buat nunggu giliran aja da penuh sesak. Setelah nunggu sekian lama namaku dipanggil lumayan senang juga, aku dicek tensi darah, ditanya2 aku kira mo langsung di USG ga taunya disuruh ke kasir dulu bayar USGnya, ngantri lagi..
Jam demi jam berlalu..pasien keluar masuk silih berganti, jam makan siangpun sudah lewat. Aku menahan kencing berjam-jam, katanya kalau mo di USG kandung kemih harus penuh biar ga kering..aduh betapa aku gelisah menunggu giliran..tapi untung lagi aku msh bisa fban, sedang ibu2 yg di sebelahku yang membawa anaknya dua orang sudah ga karuan..karena anaknya terus menerus merengek minta pulang yang akhir disogok dengan uang jajan biar diam,. Alhamdulillah akhirnya namaku dipanggil juga setelah tinggal berapa orang pasien. Tapi semua terbayar ketika aku melihat anakku bergerak-gerak di dalam perut..Subhanallah..
Hikmah yang aku dapat adalah betapa uang itu menentukan tingkat kepuasan yang kita dapat. Kalau kita berani membayar mahal maka kita akan mendapat kenyamanan..dan itu hanya bisa dinikmati oleh orang2 yg berduit, sedang orang susah harus berjuang dulu untuk mendapat pelayanan.

Diary ku

Ini adalah diaryku yang pertama di situs blog ku yang pertama juga. Aku ingin curhat pada siapa saja yang mau membaca blog ku ini. Aku adalah seorang ibu rumah tangga dengan dua
orang putri yang ku rasa cantik-cantik. sekian dulu ya. Ini foto-foto anak-anakku:


























Viona Hana Tasya(kakak) & Yovanka Hana Tasya(dedek)